Hyang Tunggal

Benar, Veda mendeklarasikan “ekaṃ sat” [1], bahwa Tuhan itu tunggal dan tidak bisa digambarkan, “na tasya pratimā asti” [2] karena Ia melampaui pikiran manusia. Namun, Veda juga bilang bahwa para bijak dari berbagai tradisi menyebut-Nya dengan berbagai nama, “viprā bahudhā vadanti” [1] dan Ia mewujud dalam berbagai bentuk di semesta raya ini, “ekaṃ vā idaṃ vi babhūva sarvam” [3]. Ialah tuan, dewa, ayah, ibu, saudara, sahabat, kekasih bagi bhakta-nya. Ada banyak jalan menuju-Nya.

Lebih jauh, Ia—yang baka itu—bersemayam di dalam diri kita yang fana ini sebagai diri sejati, Sang Jiwa, “martyasyāmṛtā gṛhe” [4]. Dan orang yang memahami sūtra atau “benang” yang menjalin segalanya ini, maka ia memahami Tuhannya, “sūtraṃ sūtrasya yo vidyāt sa vidyād brāhmaṇaṃ mahat” [5]. Menyadari ini kita akan menjadi baik, sehingga semua perlilaku kita akan menjadi baik pula. Inilah intisari ajaran para Resi sejak dulu dan berlaku selamanya yang menuntun pada sad-cid-ānanda: kebenaran, kesadaran, dan kebahagiaan sejati.

***

CATATAN KAKI:

[1] Rig Veda 1.164.46.
[2] Yajur Veda 32.3.
[3] Rig Veda 8.58.2.
[4] Atharva Veda 10.8.26.
[5] Atharva Veda 10.8.37.


One response to “Hyang Tunggal”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: